Jenis bahan bangunan yang paling sering di gunakan untuk membangun rumah minimalis adalah semen, bahan bangunan ini sering kali di gunakan untuk membuat pondasi rumah. Selain logam, besi dan kayu semen merupakan elemen paling penting dan tidak bisa di tinggalkan saja ketika membangun rumah.
Dan pada saat ini, telah banyak sekali berbagai macam jenis semen yang bisa kita temui di toko bahan bangunan. Namun dengan banyak nya macam semen, banyak pula orang yang tidak mengetahui cara memilih semen yang bagus. Semen yang bagus adalah semen yang dapat menciptakan hasil banguna rumah yang sangat berkualiatas dan bagus. Hal yang paling penting di saat membeli sebuah semen adalah mencoba mengetes kelembutan dan kelunakan semen dengan cara menekannya meskipun semen tersebut masih di dalam kemasan.
Jika ketika di tekan dari luar kemasan semen tersebut terasa keras, itu pertanda semen sudah terlalu lama di simpan dan tentunya semen tersebut tidak dalam kondisi yang bagus. Namun untuk lebih pasti bisa mengetahui kualitas bagus tidaknya semen bisa mengecek dengan cara membukanya dan merasakan apakah semen tersebut kondisinya bagus apa tidak. Kriteria semen yang bagus kualitasnya adalah keseluruhan butiran semen bisa terurai dan nampak lembut seperti debi dan juga tidak adi temukan semen yang menggumpal.
Akan tetapi jika keadaan semen tersebut sudah menggumpal dan terlihat kasar, maka bisa di simpulkan bahwa semen tersebut kualitasnya sudah berkurang. Apalagi jika sudah tampak mengeras seperti kerikil dan membatu. Setelah mengetahui cara mendapatkan kualitas semen yang bagus, tentu kita harus mengetahui bagaimana caranya agar bisa menyimpan semen yang baik dan tidak mengurangi kualitas semen. Jika terjadi kesalahan dalam proses menyimpan semen, hal ini bisa membuat semen cepet rusak dan mengeras.
Sebagai pemilik rumah yang sedang membangun rumah minimalis, tentunya hal seperti ini tidak boleh terjadi. Oleh karena itu ada sedikit cara untuk menyiasati agar hal tersebut tidak bisa terjadi. Material bahan bangunan terutama semen yang belum atau sudah di buka sebaiknya di simpan di dalam sebuah ruangan yang tertutup dan bisa melindungi semen dari hujan dan sinar matahari. Selain itu, perhatikan juga permukaan lantai, permukaan yang bagus untuk menyimpan semen adalah permukaan yaag tidak berupa tanah dan lantainya datar tidak bergelombang.
Untuk semen yang masih dalam kemasannya dan belum di buka, peletakannya bisa menggunakan landasan dari kayu. Dengan metode ini setidaknya bisa menghindarkan semen dari pengembunan dan penguapan air yang ada di dalam tanah. Hal ini otomatis bisa menjaga semen dari kerusakan, jika julah semen sangat banyak sekali, maka anda bisa menempatkannya bsia menggunakan konsep susunan batu bata. Susunlah saling berjajar, namun untuk bagian atas letakkan dengan posisi menyilang. Hal ini untuk mengantisipasi agar susunan kemasan semen tidak tumpah dan terjatuh.
Selain itu tujuan proses penyimpanan dengan metode ini, supaya semen bisa mendapatkan ruang atau celah agar mendapatkan udara sehingga semen tidak bisa menggumpal. Dan jika anda ingin menggunakan semen tersebut, anda bisa memakai semen dari stock yang pertama. Hal ini perlu anda lakukan agar tidak terjadi penggumpalam semen yang di sebabkan karena terlalu lama di simpan. Kebersihan dan penyimpanannya juga harus di perhatikan ketika menyimpan semen, karena jika kondisi ruangan lembab pasti bisa membuat semen cepat mengeras dan menggumpal. Begitu juga dengan kondisi sirkulasi udara yang pengap juga bisa menyebabkan masalah yang hampir serupa dengan permasalahan di atas. jika anda tidak memiliki tempat penyimpanan seperti gudang, maka sanga bagus sekali jikan anda menyimpannya di tempat yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari. Untkuk mendapatkan hasil yang maksimal and bisa menggunakan terpal atau alat lainnya.
Sekian semoga tips penempatan bahan banguna ini bisa bermanfaat bagi anda,selamat membangun rumah dan terima kasih
sumber : http://gambarpropertiterbaru.com/
No comments:
Post a Comment